Halo sobat, apakah Anda sedang belajar teknik sipil atau bekerja di bidang tersebut? Jika jawabannya salah satu dari pertanyaan tersebut, apakah Anda tahu mengenai fungsi geotextile?
Tentunya jika bekerja atau terjun di bidang tersebut Anda pastinya tahu. Namun jika baru ingin menuju ke bidang tersebut, Anda perlu mengetahuinya dahulu.
Lapisan geotextile atau geosintetik merupakan sebuah lapisan yang sangat berguna dalam kegiatan pembangunan. Lapisan ini dapat membantu untuk memperkuat karakteristik dari tanah yang lunak.
Tanah yang lunak merupakan tanah yang mengandung banyak air dan juga memiliki pergeseran yang tinggi. Jika dibangun sebuah jalan, rumah, atau rel kereta api di sana, niscaya bangunan tersebut akan rusak. Rusaknya tersebut karena pergeseran tanah yang tinggi sehingga menyebabkan bangunan tersebut juga rusak.
Bahan pembuat dari geotextile pun ada dua jenis, yaitu serat alami dan serat buatan. Maksud dari serat alami yaitu seperti sabut dan jerami, sedangkan serat buatan seperti polyester.
Geotextile juga memiliki membran yang disebut sebagai membran geotextile. Membran ini merupakan potongan kain yang diletakkan di dalam tanah sebagai bentuk pelindung membran.
Jenis Membran Geotextile
Nah sebelum membahas mengenai fungsi geotextile, lebih baik untuk mengetahui mengenai jenis membrannya. Ada dua jenis membran geotextile yang ada, yaitu permeabel dan tidak permeabel.
Geotextile Permeabel
Sesuai dengan namanya, geotextile permeabel merupakan potongan kain yang berpori sehingga air dapat melewatinya. Membran satu ini merupakan membran yang terbentuk baik itu woven maupun non-woven.
Membran woven atau anyaman merupakan sebuah material yang terbentuk dengan cara menenun masing-masing bahannya. Jenis membran ini biasanya tidak terlalu berpori, namun memiliki kapasitas beban yang tinggi.
Kapasita yang tinggi tersebutlah yang sangat cocok digunakan untuk pengendalian erosi dan juga proyek penguatan. Walaupun kelebihannya seperti itu, membran woven ini tidak efektif untuk proyek drainase.
Sedangkan untuk membran non woven atau tidak anyaman, terbuat dari bahan sintetis yang diikat secara bersama. Kain tersebut pun akan memiliki lubang karena bahan yang digunakan.
Geotextile Non Permeabel
Lawan dari permeabel tentunya adalah non permeabel. Membran ini tidak tembus air sehingga air tidak mampu untuk melewati membran.
Kelebihan inilah yang akan berguna ketika ingin untuk mencegah air mengalir pada suatu area. Selain mencegah, geosintetik ini juga mampu untuk menahan air pada ruangan tertentu.
Baca juga: 5 Kelebihan Geotextile Woven yang Sangat Terkenal
Fungsi Umum Lapisan Geotextile
Setelah mengetahui bahwa geotextile memiliki dua jenis yaitu permeabel dan non permeabel, maka selanjutnya kami akan membahas mengenai fungsi geotextile.
Fungsi geotextile dapat dikatakan sebagai kegunaan dari geotextile itu sendiri. Terdapat 5 fungsi geotextile yang umum yaitu pemisahan, filtrasi, penguatan, perlindungan, dan juga drainase.
Pemisahan (Separation)
Fungsi yang pertama adalah separation atau pemisahan. Pada fungsi ini geotextile akan berguna untuk memisahkan antara dua jenis tanah yang berbeda. Hal ini akan sangat berguna ketika dua jenis tanah yang berbeda tidak boleh bercampur. Terlebih ketika ingin menyaring air.
Tentunya setiap jenis tanah memiliki tingkat konsistensi dan kekasaran yang berbeda. Ketika terjadi hujan, partikel kecil pada tanah tersebut dapat bergeser atau tersapu. Jika hal ini terjadi, maka tanah akan bercampur.
Tanah yang bercampur bisa mengakibatkan tanah tersebut tenggelam karena banyak sekali partikel kecil yang tersapu. Selain itu, tanah yang tercampur tersebut juga tidak rata.
Demi menghindari hal tersebut, lapisan geotextile dibutuhkan untuk dapat memisahkan antara satu lapisan tanah dengan lapisan lainnya. Walaupun terpisahkan, air tetap mampu untuk melewati tanah dan meresap ke bawah.
Selain mencegah percampuran antara dua jenis tanah, geotextile juga mampu untuk mencegah agar partikel tanah yang lebih kecil dan halus tersaring ke lapisan yang kasar. Jika terjadi, maka akan menghentikan jalur drainase antara bahan yang lebih kasar sehingga tidak terjadi sumbatan.
Dengan begitu, air akan mampu untuk meresap ke tanah karena terdapat pori-pori di dalam tanah tersebut. Terserapnya air akan mengurangi terjadinya genangan air bahkan yang lebih menguntungkan lagi adalah mencegah potensi banjir.
Luar biasa bukan fungsi geotextile yang pertama ini?
Penyaringan (Filtration)
Fungsi geotextile selanjutnya adalah penyaringan atau filtration. Pada fungsi kali ini, geosintetik akan bertugas sebagai penyaring layaknya saringan yang ada di dapur rumah Anda.
Mari kita ambil contoh banjir. Ketika banjir terjadi sebenarnya saluran air yang ada tersumbat oleh puing-puing. Puing-puing inilah sebenarnya penyebab dari banjir dan masalah lainnya karena masuk ke dalam sistem drainase.
Ketika menggunakan lapisan geotextile, air akan mampu melewati lapisan tersebut, namun puing-puing yang ada tidak. Puing-puing atau partikel yang lebih besar tidak akan mampu memasuki sistem drainase dan akan tetap berada di satu sisi lapisan.
Bagaimana dengan partikel yang lain? Nah untuk partikel yang sedang akan mampu untuk masuk ke dalam lapisan, namun tentunya tidak akan mampu melewati sisi yang satunya lagi. Sedangkan untuk lapisan yang lebih kecil dan halus akan mampu melewati kedua sisi dari lapisan tersebut.
Selanjutnya lapisan akan mendorong aliran lateral dan air pada drainase. Dengan begitu, lapisan akan mampu menghilangkan energi kinetik pada saat air tanah naik. Ketika energi tersebut hilang, maka air tidak akan naik dan tidak akan menyebabkan banjir. Alih-alih banjir, air tersebut akan terus mengalir di sepanjang membran secara lateral.
Penguatan (Reinforcement)
Penguatan atau reinforcement merupakan fungsi geotextile yang ketiga. Maksud dari fungsi ini adalah geotextile mampu meningkatkan stabilitas tanah dan juga menguatkan tanah. Hal ini karena kemampuan daya tarik pada lapisan yang tinggi.
Pada penggunaan seperti untuk saluran air atau parit, fungsi ini sangat berguna karena memiliki crosshatch style. Gaya ini akan membantu untuk mempertahankan bentuk dari saluran air atau parit tersebut dengan cara menahan lapisan tanah atau bahan pada tempatnya.
Penggunaan lain dari fungsi ini adalah memperkuat tanggul dan jalan ketika dibangun di atas tanah yang kurang stabil. Dengan penggunaannya, geotextile mampu untuk menahan tanggul yang bentuknya curam sehingga tidak akan runtuh.
Perlindungan (Protection)
Fungsi selanjutnya adalah perlindungan atau protection. Fungsi ini akan membantu untuk mempertahankan tanah sehingga akan melindungi dari erosi. Seperti yang kita ketahui, erosi merupakan masalah karena mampu menyebabkan bahaya.
Mari kita ambil contoh pada kasus pantai. Pantai merupakan lokasi yang sangat mungkin terjadi erosi karena tanah yang tidak terlalu kuat dan juga arus yang terkadang tinggi. Ketika menggunakan geotextile, material ini akan mampu untuk mempertahankan pinggir pantai sehingga mencegah erosi terjadi.
Material tersebut akan membantu untuk melindungi tanah sehingga tidak terbawa arus dan juga akan melindungi material lain. Dalam kasus ini, geotextile yang digunakan haruslah geotextile permeabel. Hal ini karena geotextile terus harus mampu menyerap air sehingga sistem drainase tetap bekerja dengan baik.
Contoh lainnya dari fungsi ini adalah pada lahan pertanian. Lahan pertanian merupakan sebuah lahan yang digunakan untuk menghasilkan berbagai macam sayur dan buah. Ketika proses tanam tersebut selain tanaman yang tumbuh, gulma juga akan tumbuh.
Gulma merupakan tumbuhan yang akan mengganggu pertumbuhan dari tanaman yang ditanam. Karena itulah, makanya perlu perlindungan untuk menghindari gulma yang semakin banyak.
Salah satu cara untuk menghalangi gulma tumbuh adalah menggunakan geosintetik. Geosintetik ini akan mampu untuk menghalangi pertumbuhan gulma dan mencegah nutrisi pada tanah diambil oleh gulma tersebut.
Contoh lainnya yaitu tempat pembuangan sampah. Seperti yang Anda ketahui, sampah yang ada pada tempat pembuangan tersebut tidak hanya satu. Ada banyak sekali jenis sampah pada tempat tersebut, baik yang berbahaya atau tidak.
Ketika zat berbahaya terdapat pada sampah, maka akan mencemari area tersebut. Cara tepat untuk menghalangi penyebaran zat berbahaya yaitu dengan menggunakan geotextile, Geotextile akan menghalangi zat berbahaya untuk masuk dan menyebar ke area lain, namun tidak akan menghalangi jalannya air masuk ke dalam tanah.
Baca juga: 5 Langkah Pemasangan Lapisan Geotextile pada Jalan
Drainase
Last but not least, fungsi geotextile selanjutnya adalah drainase. Geotextile biasanya digunakan untuk melapisi lubang pembuangan sebelum elemen dimasukkan.
Dari penggunaan tersebut, geosintetik akan mampu untuk mencegah lumpur atau puing-puing masuk ke tempat pembuangan. Lebih lanjut, lapisan akan mampu untuk memperpanjang umur dan mencegah terjadi sumbatan pada sistem tersebut.
Setelah mengetahui fungsinya, bagaimana bagaimana cara memilih lapisan yang terbaik? Saran dari kami adalah pilihlah material yang sesuai dengan kebutuhan dan fungsi geotextile yang diinginkan. Indikator utamanya yaitu kepadatan, kekuatan, dan juga koefisien filtrasi.