Yuk Intip Cara agar Otak Cepat Menghitung

Tentu kita pernah membaca artikel atau buku atau pernah mendengar penjelasan dari psikolog bahwa otak kita terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu otak kanan dan otak kiri. Kedua bagian otak ini dijembatani oleh serabut Corpus Callosum. Dan masing-masing belahan otak juga memiliki peran atau fungsi yang berbeda. 

Belahan otak kiri berperan sebagai pengatur berbagai fungsi dan gerakan tubuh sebelah kanan. Sebaliknya, belahan otak kanan berperan mengatur segala fungsi dan gerakan tubuh sebelah kiri. Para ahli syaraf dan psikolog  juga sepakat bahwa tiap belahan otak, otak kanan dan otak kiri, mempunyai tugas masing-masing. 

Otak kiri, misalnya, memiliki kemampuan untuk mengatur cara berpikir konvergen alias cara berpikir satu arah yang sifatnya sangat teratur, detail, berurutan, matematis, dan sistematis. Otak kiri  mampu berpikir analitik, rasional, linier, berurutan, dan scientific. Kemampuan berpikir scientific ini meliputi skill penguasaan, matematika, dan berhitung yang lebih dominan. 

Dengan kata lain, belahan otak kiri sangat diandalkan ketika seseorang berpikir tentang hal-hal yang sifatnya ilmiah dan matematis. Otak kiri juga fokus pada penggunaan rumus dan umumnya mengabaikan detail yang bersifat non-teknis seperti irama dan warna. Otak kiri lebih menyukai angka, logika, bahasa analisa, ilmu pengetahuan, dan intelektual. Nah, melihat fungsi dan kemampuan otak kiri ini, kita dapat menyimpulkan bahwa kita perlu mengasah otak kiri agar kita memiliki kemampuan berhitung yang lebih baik. Cara agar otak cepat menghitung bisa dilakukan dengan beberapa tips berikut:

Cara agar otak cepat menghitung

Cara agar otak cepat menghitung

Bangun Konsep Belajar Berhitung itu Menyenangkan

Kegiatan belajar sebenarnya bisa dilakukan dengan siapa saja dan di mana saja. Tidak harus dengan guru, orang tua, atau bahkan tutor les private di program les private Jakarta, misalnya. Belajar juga bisa dilakukan di lingkungan sekitar kita. Di sinilah peran orang tua sebagai guru wajib diperlihatkan. Sejak usia dini, sebaiknya orang tua mulai mengenalkan ilmu-ilmu dasar seperti berhitung, mengenal warna dan bentuk dengan menggunakan berbagai benda di sekitar kita.

Untuk berlatih menghitung, misalnya, kita bisa memanfaatkan mainan buah hati kita untuk dijadikan sebagai media belajar. Cara agar otak cepat menghitung yang bisa kita coba yaitu dengan meminta buah hati kita untuk menghitung satu per satu mainannya sembari mengajari si buah hati untuk memasukan kembali mainan-mainan tersebut ke dalam wadah mainan. Dengan cara ini, artinya kita telah mengajarkan buah hati kita tidak hanya cara menghitung dengan baik, melainkan juga mengajari buah hati kita untuk latihan menjadi pribadi yang rapi dan bertanggung jawab. 

Kuatkan Basic Berhitung

Cara agar otak cepat menghitung lainnya yaitu dengan menguatkan dasar berhitung pada anak. Fase ini sangat penting, terlebih ketika buah hati kita sudah memiliki basic berhitung yang baik. Dalam hal ini, basic berhitung meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.  Kadang di kebanyakan sekolah, guru hanya menyampaikan dasar-dasar berhitung saja. Alhasil, ketika pelajaran matematika usai dan ketika si buah hati akan mulai mengerjakan PR Matematikanya, ia Nampak bingung dan tidak bisa mengerjakan PR-nya. Bahkan ia lupa dengan cara mengerjakan soal-soal PR-nya.

Atau bisa juga sejak awal buah hati kita tidak paham konsep matematika yang disampaikan oleh guru di sekolah atau tutor les private Jakarta. Hal ini kemudian memicu anak memiliki anggapan bahwa matematika adalah sesuatu yang sulit. Untuk mencegah hal ini terjadi, sebaiknya kita mulai tanamkan konsep bahwa Matematika bukanlah sesuatu yang sulit, sama seperti mata pelajaran lainnya. Semua mata pelajaran akan terasa mudah apabila dipahami dengan baik. 

Aplikasikan dalam Kehidupan Sehari-Hari

Cara agar otak cepat menghitung selanjutnya yaitu dengan sering mengaplikasikan operasi berhitung dalam kehidupan sehari-hari kita. Misalnya, anak kita sudah pandai mengoperasikan penjumlahan. Kita asah lagi kemampuan operasi penjumlahannya dengan memanfaatkan benda-benda yang ada di rumah. Dua buah apel ditambah satu buah apel, misalnya. Nah, kita lalu meminta si buah hati untuk menghitung keseluruhan buah apel yang ada  di hadapannya, sambil berkata, “Jika Bunda memberimu 2 buah apel, lalu Ayah memberimu satu buah apel, berapa banyak buah apel yang kamu punya sekarang?” 

Dengan cara di atas, setidaknya buah hati kita nantinya akan memahami konsep matematika dalam bentuk lain, yaitu bukan dalam bentuk angka-angka saja, melainkan juga dalam bentuk nyata melalui keseharian yang kita jalani. 

Baca juga: Gojek Menggaet Perusahaan Pembayaran Digital Dunia Paypal

Hindari Gunakan Kalkulator

Cara agar otak cepat menghitung selanjutnya adalah dengan tidak menggunakan alat bantu apapun, termasuk kalkulator. Cara ini cukup efektif agar otak selalu terasah. Ketika diperlukan untuk menghitung secara manual, mengapa tidak menggunakan otak untuk menghitungnya. Otak kita selalu berpikir meski kita dalam kondisi diam. Otak akan kerja lebih keras lagi ketika ada stimulus seperti permintaan menghitung. 

Sebaliknya, jika kita terbiasa menggunakan kalkulator, aktivitas otak akan sedikit pasif karena tidak dipakai untuk berpikir. Alhasil, otak tidak akan terasah, dan ketika kita akan mulai mencoba menghitung dengan tanpa alat bantu seperti kalkulator, otak kita akan cenderung lambat untuk menghitung dengan cara benar. 

Catat Progress secara Berkala

Setelah kita kenalkan berbagai bentuk operasi matematika kepada anak melalui media atau objek di sekitar kita, catat progress kemampuan matematis buah hati kita. Kemudian kita tunjukan kepada buah hati kita betapa hebatnya dia karena sudah menguasai berbagai bentuk operasi matematika dengan baik. 

Jangan lupa untuk rutin lakukan latihan dengan rutin. Boleh sekali-kali coba buat soal yang lebih sulit  untuk menguji sejauh mana ilmu matematika dasar yang sudah dikuasai oleh buah hati kita. Selain mengaplikasikan berbagai operasi matematika dalam keseharian kita, kita juga tidak boleh lupa untuk mengajarkan bahasa tulis matematika, seperti simbol penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian seperti apa. 

Jangan Paksa Anak untuk Belajar Hitung Cepat

Nah, poin ini sangat penting untuk diperhatikan. Jangan pernah memaksa anak untuk mampu berhitung cepat. Mengapa? Karena tiap anak memiliki kemampuan belajar yang berbeda. Sesuaikan tahap belajar buah hati kita dengan kemampuan si buah hati. Ajari buah hati kita sesuai dengan tahap belajar dan tahap perkembangannya. Sebaiknya kita sebagai orang tua tidak terlalu obsesif untuk mengajari buah hati kita hitungan abstrak karena yang cepat-kilat tidak pasti benar dan tepat. 

Pastikan buah hati kita memahami konsep dasar matematika terlebih dahulu. Penting juga untuk mengobservasi kemampuan pemahaman dan kemampuan belajarnya. Jika kita sudah mengajarinya terlampau jauh, tidak ada salahnya untuk recall memorinya untuk kembali mengingat konsep dasar mateatika. Misal dengan cara latihan soal matematika yang paling dasar. 

Bagaimana, Parents? Kira-kira apakah kalian siap mencoba beberapa cara agar otak cepat menghitung kepada buah hati tercinta? Kita tunggu hasilnya.