Apakah Anda ingin membangun sebuah jalan? atau mungkin sebuah tempat parkir? Jika iya, tentunya Anda perlu mengetahui harga lapisan geotextile karena akan diberikan kepada pihak keuangan.
Lapisan geotextile merupakan sebuah lapisan material yang berguna untuk meningkatkan karakteristik dari sebuah tanah. Tidak hanya untuk menguatkan, geotextile juga berguna untuk memisahkan antara satu tanah dengan tanah lain, menyaring, serta melindungi.
Lapisan satu ini dapat membantu ketika proyek akan dibangun pada tanah yang lunak, berlumpur dan tentunya memiliki banyak air. Tanah seperti itu merupakan tanah yang memiliki tingkat pergeseran tinggi, sehingga jika tidak ditanggulangi dengan baik, akan menyebabkan masalah.
Masalah yang utama tentu saja adalah bangunan yang rusak karena ikut bergeser dengan tanah. Maka dari itu, kebanyakan proyek di Indonesia membutuhkan lapisan geotextile ini. Tidak hanya di Indonesia, di negara lain pun tetap membutuhkannya, seperti China dan Amerika Serikat.
Balik lagi ke harga lapisan geotextile, harga tersebut sebenarnya ditentukan dari jenis dan ukuran dari lapisan. So, sebelum mengetahui berapa harga setiap jenisnya, Anda perlu mengetahui apa saja jenis dari geotextile ini. Berikut penjelasannya!
Jenis Lapisan Geotextile
Berdasarkan bentuknya geotextile dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Geotextile Woven
Geotextile woven atau tenun atau anyaman merupakan geotextile yang memiliki bentuk seperti anyaman. Teknik anyaman ini sebenarnya sama dengan teknik anyaman lainnya. Pada benang yang panjang disebut sebagai lungsin sedangkan benang yang tegak lurus disebut benang pakan.
Bentuk dari woven ini seperti sebuah karung beras yang terlihat memiliki anyaman. Jenis ini memiliki struktur tekstil planar yang dapat berupa film celah datar atau monofilamen bulat.
Struktur tersebut biasanya digunakan ketika membutuhkan sifat kekuatan tinggi dan filtrasi yang minim. Hal seperti ini sangat cocok untuk aplikasi riprap pada garis pantai karena minim filtrasi namun kekuatannya tinggi.
2. Geotextile Non Woven
Geotextile non woven atau tidak anyaman merupakan lapisan yang tidak berbentuk anyaman. Lapisan ini lebih terlihat seperti kain biasa karena proses pembuatannya.
Non woven merupakan lapisan yang diproduksi dari benang filamen kontinyu atau stapel pendek serat. Benang ini akan terikat menggunakan berbagai macam teknik seperti termal, kimia, mekanik, atau gabungan dari ketiganya.
3. Geotextile Rajutan
Jenis ketiga ini merupakan lapisan yang terbentuk dari teknik merajut. Dimana prosesnya yaitu mengaitkan serangkaian loop benang menjadi satu. Geotextile ini terlihat seperti geotextile tenun, namun sebenarnya berbeda.
Bahan Baku Geotextile
Dari ketiga jenis geotextile tersebut, sebenarnya material ini terdiri dari dua bahan utama yaitu polyester dan polypropylene. Tentunya kedua hal ini juga berpengaruh terhadap harga dari geotextile itu sendiri.
1. Polyester
Polyester merupakan bahan yang umum digunakan dalam pembuatan geotextile. Bahan satu ini memiliki sifat fisik dan mekanik yang sangat baik.
Lebih lanjut, polyester juga memiliki prospek aplikasi yang sangat luas dalam proyek pemeliharaan dan transportasi air. Sehingga sangat cocok digunakan pada tempat-tempat yang banyak air.
2. Polypropylene
Bahan kedua yang umum dalam pembuatan geotextile adalah polypropylene. Bahan ini biasanya digunakan pada geotextile anyaman. Hal ini karena teknik produksinya yang menggunakan alat tenun serta konduktivitas air yang baik.
Hal-hal yang Mempengaruhi Harga Lapisan Geotextile
Jenis dan bahan baku dalam pembuatan geotextile tentunya memengaruhi dari harga lapisan itu sendiri. Biasanya, lapisan ini baik yang terbuat dari polyester atau polypropylene memiliki lebar 4 – 6 meter.
Panjangnya sendiri biasanya 50-100 meter, dan ukuran ini juga berlaku bagi geotextile woven maupun non woven. Lalu manakah bahan yang memiliki harga tinggi? Manakah jenis yang memiliki harga tinggi?
Penasaran akan jawaban pertanyaan tersebut? Berikut beberapa hal yang mempengaruhi penentuan harga lapisan geotextile:
Harga Bahan Baku Geotextile
Hal pertama yang jadi pertimbangan harga lapisan geotextile adalah harga bahan baku lapisan itu sendiri. Seperti polyester yang merupakan bahan hasil ekstraksi minyak bumi. Ketika harga minyak bumi meningkat, maka geotextile yang menggunakan polyester juga akan meningkat.
Sebaliknya ketika harga minyak bumi menurun, maka harga dari lapisan polyester ini juga akan turun. Dengan begitu, harga minyak lah yang memengaruhi dari harga geotextile polyester.
Berbeda pula dengan polypropylene dimana bahan ini terbuat dari kombinasi monomer propilena. Harga dari bahan ini relatif lebih murah sehingga akan memengaruhi dari harga geotextilenya.
Proses Produksi Geotextile
Hal kedua yang menentukan harga lapisan geotextile adalah proses produksinya. Maksudnya adalah ketika sebuah geotextile menggunakan metode produksi satu, maka harganya akan berbeda dengan metode produksi lain.
Contohnya adalah ketika lapisan menggunakan proses produksi berlubang jarum serat stapel poliester dan serat stapel polipropilen. Metode ini menggunakan proses carding dan seperti meninju jarum, merupakan metode yang sederhana.
Sedangkan jika geotextile filamen polyester, maka metodenya menggunakan konsolidasi filamen. Metode ini lebih kompleks dan tentunya memiliki harga yang jauh lebih tinggi.
Spesifikasi Geotextile
Spesifikasi geotextile tentunya juga mempengaruhi dari harga lapisan geotextile. Secara umum, semakin lebar dan semakin tinggi bobotnya, maka semakin tinggi pula harga dari lapisan tersebut.
Spesifikasi ini terkait dengan fungsi dan juga kebutuhan Anda. Jadi, alangkah lebih baik untuk mengetahui fungsi geotextile apa yang dibutuhkan, dan berapa spesifikasi yang tepat.
Baca juga: 5 Fungsi Geotextile yang Wajib Anda Ketahui
Spesifikasi geotextile yang ada di Indonesia ini tentunya berbeda antara geotextile woven dan juga non woven.
Geotextile Woven
- 150 gram dengan ukuran 4 x 200 meter, totalnya adalah 800 m²
- 200 gram dengan ukuran 4 x 150 meter, totalnya adalah 600 m²
- 250 gram dengan ukuran 4 x 150 meter, totalnya adalah 600 m²
Geotextile Non Woven
- 150 gram
- 200 gram
- 250 gram
- 300 gram
- 350 gram
- 400 gram
- 500 gram
- 600 gram
Pada geotextile jenis ini, ukurannya sama yaitu 4 x 100 meter dan totalnya adalah 400 m².
Pengaruh Musiman Geotextile
Harga lapisan geotextile berikutnya dipengaruhi oleh musim. Pada daerah empat musim, biasanya pengaruh musiman ini terjadi. Seperti misalnya ketika daerah tersebut mengalami musim dingin.
Di saat musim dingin, jalanan akan penuh dengan salju. Alhasil, tidak akan ada proyek pembangunan yang jalan pada saat tersebut. Pada kondisi ini tentu saja permintaan pasar akan geotextile menjadi menurun, dan harga dari lapisan tersebut juga akan menurun.
Sedangkan ketika sedang musim panas, permintaan pasar akan lapisan ini akan meningkat. Terlebih ketika banjir sedang terjadi. Hal ini karena geotextile dibutuhkan untuk proyek pemeliharaan air dan pengendalian air.
Ketika permintaan pasar tinggi, maka akan berdampak pada harga geotextile itu sendiri. Harganya akan semakin meningkat mengikuti permintaan pasar.
Baca juga: 5 Kelebihan Geotextile Woven yang Sangat Terkenal
Lalu bagaimana dengan Indonesia yang memiliki dua musim saja? Sebenarnya tanah di Indonesia sebagian besar merupakan tanah lunak. Sehingga pada musim apapun, permintaan dari lapisan geotextile akan tetap tinggi.
Namun sama seperti negara 4 musim, ketika terjadi banyak banjir atau bencana alam, harga material ini akan meningkat. Karena banyaknya proyek pembangunan yang sedang berlangsung mengakibatkan kebutuhan dari geotextile itu tinggi.
Itulah dia 4 hal yang mempengaruhi dari harga lapisan geotextile yang penting untuk Anda ketahui. Pelajari mengenai jenis dan bahan geotextile tersebut, serta spesifikasinya sehingga Anda mendapatkan lapisan yang sesuai dengan kebutuhan.