Halo sobat sipil, apa kabar? Kali ini kami akan membahas lebih lanjut mengenai aplikasi geotextile. Tentunya para sobat sudah tahu bukan apa itu geotextile?
Lapisan Geotextile adalah sebuah material yang biasa digunakan dalam proyek teknik sipil. Material ini menjadi bahan yang berguna untuk mempertahankan kekuatan tanah dan juga pembatas antara satu material dengan material lainnya.
Tentu dalam setiap proses pembuatan jalan atau tempat parkir, material ini menjadi material wajib. Apalagi jika kondisi tanah tidak bagus seperti banyak lumpur dan lunak.
Tanah seperti itu merupakan tanah dengan tingkat kekuatan yang rendah, sehingga jika melakukan proyek pembangunan, bangunan terancam rusak. Hal tersebut karena pergerakan tanah yang sangat cepat.
Nah, sejak zaman dahulu para ahli menggunakan lapisan geotextile ini untuk dapat menanggulangi dari keadaan tanah tersebut. Makanya hingga saat ini banyak sekali bangunan-bangunan dan jalan aspal berdiri di berbagai jenis tanah.
Penasaran mengenai apa saja aplikasi dari geotextile tersebut? Simak penjelasannya beserta jenis lain dari geotextile di bawah ini ya!
Baca juga: Pengertian Geotextile Non Woven dan Kelebihannya
Jenis Lain dari Geotextile
Sebelum membahas mengenai aplikasi geotextile, alangkah lebih baik untuk Anda mengetahui jenis lain dari material tersebut. Bukankah jenisnya hanyalah woven, non woven, dan rajut?
Jenis tersebut dilihat dari bentuk dari material itu sendiri. Sedangkan geotekstil memiliki banyak jenis seperti misalnya:
Geomembranes
Geomembrane merupakan bentuk lain dari geosintetik. Geosintetik maksudnya adalah geotextile yang diproduksi menggunakan bahan-bahan kimia atau buatan.
Jenis ini biasanya dimanfaatkan sebagai lapisan dan penutup fasilitas penyimpanan cair atau padat. Sesuai dengan penggunaannya, bahan satu ini memang memiliki tugas utama yaitu penghalang cairan atau uap.
Geomembrane ini juga sering digunakan dalam desain lahan. Hal ini tentunya karena harga dari geomembrane fleksibel sebagai pelapis tersebut murah. Selain itu, tingkat fleksibelnya yang tinggi cocok untuk berbagai ide desain. Ditambah lagi dengan kemampuan penahan air yang cukup bagus.
Geogrid
Geogrid merupakan struktur polimer pada sebuah kain tekstil woven, non woven, atau rajutan. Jenis lapisan geotextile adalah diproduksi dalam bentuk lembaran sehingga dapat digunakan sebagai bahan penguat.
Ada beberapa struktur fisik dari geogrid, yaitu:
- Searah: mempunyai kekuatan daya tarik yang besar pada satu arah saja (longitudinal atau transversal).
- Dua arah: mempunyai kekuatan yang baik dalam arah longitudinal maupun transversal.
- Extruded: diproduksi melalui peregangan uniaksial atau biaksial, struktur integral terekstrusi.
- Bonded: cara pembuatannya melalui pengikatan pada sudut siku-siku.
- Tenunan: diperoleh melalui jalinan, biasanya pada sudut siku-siku, dua atau lebih benang, filamen atau elemen lainnya.
Geonet
Geonet atau geospacer merupakan salah satu dari jenis geotextile. Cara memperolehnya yaitu dengan ekstrusi tak terputus dari set rusuk polimer yang sesuai pada sudut tajam satu sama lain.
Geokomposit
Geokomposit merupakan sebuah material yang terdiri dari campuran geotextile dan geogrid, geogrid dan geomembran, atau campuran dari ketiga bahan tersebut. Sesuai dengan bahannya, maka geokomposit merupakan sebuah bahan yang terakumulasi, dalam bentuk lembaran.
Geomat
Geomat merupakan sebuah material yang berbentuk polimer dan tersedia dalam bentuk lembaran. Dalam pembuatan geomat, ada beberapa serat, benang, atau filamen yang tidak beraturan.
Geocell
Geocell merupakan jenis selanjutnya yang berbentuk seluler polimerik dan termasuk ke dalam jaringan terbuka reguler. Cara menghubungkannya sendiri melalui ekstrusi, adhesi, atau dengan metode lainnya.
Biomat dan Bionet
Biomat merupakan material yang berasal dari bahan alami seperti rami, sabut, jerami, atau lainnya. Sedangkan bionet merupakan material yang terdiri dari jaringan benang rajutan atau jalinan biasa.
Baca juga: 4 Hal yang Menentukan Harga Lapisan Geotextile
Aplikasi Geotextile dalam Kehidupan Sehari-hari
Setelah mengetahui jenis lain dari geotextile, sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengetahui apa saja penerapan geotextile dalam dunia teknik sipil. 5 penerapan geotextile adalah:
- Pekerjaan Jalan
Ya, penggunaan yang pertama geotextile adalah pekerjaan jalan. Maksud dalam proyek ini adalah geotextile mampu untuk memperkuat kondisi tanah dengan menambahkan kekuatan tarik padanya,
Hal ini juga merupakan salah satu dari fungsi geotextile adalah untuk penguatan. Tidak berhenti pada penguatan saja, material tersebut juga berguna sebagai lapisan penghilang air pada landasan pesawat.
Tentunya Anda tahu bukan jika lapangan landasan pesawat tidak boleh basah karena akan mengganggu dari kinerja pesawat itu sendiri. Nah fungsi satu ini juga berguna untuk memisahkan antara lapisan tanah dasar dengan jalan. Dengan begitu, jalan akan tetap bisa dibangun dan air pada lapisan tanah tidak akan naik ke jalan.
Khusus dalam pembuatan jalan permanen, jalan akan membutuhkan geosintetik dan juga tanggul. Pada daerah yang rawan banjir, geosintetik ini akan menjadi perlindungan ketika banjir itu terjadi.
Coba tebak geotekstil jenis apa yang cocok untuk pembuatan jalan permanent ini? Apakah woven atau non woven?
Dikutip dari sebuah penelitian yang diterbitkan pada Iris Publishers, untuk pembuatan jalan permanen tersebut, geotekstil non woven atau non anyaman merupakan pilihan yang paling baik.
- Rel Kereta Api
Ibarat sama dengan pembangunan jalan, dalam pembuatan rel kereta api juga membutuhkan geotextile. Pada pekerjaan ini, lapisan geotextile akan bertugas untuk memisahkan antara tanah dengan sub tanah.
Pemisahan ini tentu saja tidak akan mengganggu sirkulasi dari air tanah itu sendiri. Selain itu, bahan satu ini juga dapat mencegah guncangan dan getaran pada tanah yang dapat terjadi saat kereta sedang berjalan.
- Pertanian
Siapa bilang geotextile hanya sebuah material yang berguna bagi kegiatan konstruksi? Tidak ada. Lapisan ini juga dapat membantu dalam dunia pertanian, yaitu untuk mengendalikan lumpur.
Tanah berlumpur adalah tanah yang lunak dan mengandung banyak air. Walaupun bagus untuk pertanian, ada beberapa jenis tanaman yang tidak bisa hidup pada lingkungan seperti itu.
- Drainase
Penerapan keempat dari geosintetik adalah drainase. Penggunaannya ini sebenarnya sesuai dengan salah satu fungsi yaitu penyaringan. Geosintetik tersebut mampu menyaring tanah dan bahan butiran baik itu yang kecil maupun besar.
Karena inilah maka geosintetik banyak digunakan dalam drainase. Seperti misalnya drainase di bendungan tanah, jalan raya, waduk, dan juga lahan pertanian.
- Pekerjaan Sungai, Kanal, dan Pesisir
Sungai dan pantai juga membutuhkan geosintetik sebagai pelindung dari erosi. Erosi tersebut sebenarnya terjadi karena arus air atau lapping. Ketika geosintetik ini digunakan bersama dengan enrockment alami atau buatan, maka fungsinya bertambah menjadi filter atau penyaringan.
Cara geosintetik membantu dalam pengurangan erosi ini adalah dengan meletakkan material pada bagian permukaan, dan bot di dalam tanah. Tujuan penerapan cara ini adalah tentunya untuk mengendalikan erosi dan membuat proses otomatis untuk mengendalikan erosi secara alami.
Bagi tanaman yang berada di sekitar pantai atau sungai, geosintetik tersebut juga akan memotong jalur melintasi tanah. Lapisan ini akan melindungi tanah tersebut dan akan terhindar dari gulma.
Nah itulah dia jenis lain dari geotextile dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Ternyata masih banyak lagi penerapannya pada bidang lain selain konstruksi dan pertanian. Apakah Anda tahu? Komen di bawah jika mengetahuinya ya!